Saat Anda membaca judul artikel ini, mungkin Anda sedikit mengerutkan dahi mencoba menangkap makna sebenarnya. Percaya atau tidak, kondisi ini hampir dialami oleh setiap orang yang baru saja terjun memulai wirausaha.
Daftar Isi
Apa Itu Pengusaha Bermental Karyawan?
Sobatpreneur dimanapun Anda berada saat ini, ada banyak orang di luar sana yang memilih menjalani dunia usaha, namun mindset dan cara pandang mereka terhadap bisnis masih seperti seorang karyawan. Ini mungkin terjadi karena sebelumnya mereka adalah karyawan yang kemudian memilih resign dari kantor dan membuka usaha sendiri.
Pola pikir dan tindakan yang belum mencerminkan seorang pengusaha sejati sering kali menjadi hambatan terbesar bagi kesuksesan. Bisa jadi, saat ini Anda mengaku sebagai pengusaha, namun pada kenyataannya, gairah Anda setiap harinya dalam mencapai target bisnis masih sebatas memenuhi rutinitas harian.
Padahal, sebagai seorang pengusaha, setiap hari harusnya dinamis. Aktivitas hari ini tidak harus sama dengan hari kemarin; setiap hari adalah peningkatan gairah pencapaian target. Seorang karyawan yang memiliki mental pengusaha akan lebih baik daripada pengusaha yang memiliki mental karyawan. Untuk itu, sobatpreneur, jangan sampai Anda mengklaim diri sebagai pengusaha namun pada kenyataannya masih bersikap seperti karyawan.
Untuk menghindarinya, lebih baik Anda simak perbedaan mental karyawan vs mental pengusaha berikut ini.
1. Passion Sukses
Pengusaha mengejar gairah dan tujuan mereka dengan penuh semangat! Mereka tahu dengan persis apa yang mereka ingin lakukan dalam kehidupan dan bekerja dengan sepenuh hati untuk mencapainya.
Karyawan sering kali memiliki sedikit gairah dan dorongan untuk mencapai tujuan pribadi. Mungkin mereka punya mimpi, namun sering patah arang saat berhadapan dengan orang-orang pesimis yang menganggap mereka gila jika mau menukarkan kemapanan dan kenyamanan hanya untuk stres menjalani gaya hidup pengusaha yang penuh ketidakpastian.
Untuk menjadi pengusaha sejati, penting untuk selalu memperbarui passion Anda. Passion bukan hanya tentang apa yang Anda sukai, tetapi tentang bagaimana Anda bisa membuat dampak nyata dengan apa yang Anda lakukan.
2. Keuangan
Pengusaha suka mengendalikan keadaan keuangan mereka dengan ketat. Mereka bekerja atas perintah diri sendiri dan menentukan sendiri berapa banyak yang harus mereka dapatkan atas hasil jerih payah mereka. Mereka dengan leluasa dapat menentukan bayaran mereka sendiri.
Karyawan tidak bisa secara mandiri menentukan nilai kerja keras mereka. Hal ini sedikit banyak tergantung pada atasan yang memimpin perusahaan mereka.
Sebagai pengusaha, penting untuk memahami pengelolaan keuangan yang baik dan bagaimana menginvestasikan pendapatan untuk pertumbuhan bisnis jangka panjang. Kendalikan keuangan Anda, jangan biarkan uang mengendalikan Anda.
3. Ambisius
Pengusaha selalu berkata “harus jadi nomor satu”! Tidak ada yang lebih antusias daripada mereka dalam mengucapkan tujuan mereka untuk menjadi yang terbaik.
Karyawan menghabiskan waktu untuk meniti karir dan bekerja keras untuk mendaki jenjang karir yang sudah pasti.
Ambisi pengusaha tidak hanya terfokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada menciptakan warisan dan dampak jangka panjang. Menjadi ambisius berarti terus mendorong batas diri dan bisnis Anda.
4. Benefit
Pengusaha melakukan sesuatu yang bermanfaat tidak hanya bagi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat umum di sekitarnya. Mereka suka memberikan pengaruh positif pada orang lain.
Karyawan biasanya mengambil apa yang telah tersedia meskipun itu bukan yang mereka inginkan.
Sebagai pengusaha, memberikan manfaat bagi orang lain dapat menjadi salah satu motivasi terbesar untuk terus berkembang. Ingat, dampak positif yang Anda ciptakan bisa menjadi kekuatan pendorong utama untuk mencapai kesuksesan.
5. Fleksibilitas Waktu
Pengusaha dapat menghabiskan lebih banyak waktu mereka dengan keluarga dan orang-orang terkasih! Karena mereka memimpin, mereka bisa menentukan waktu untuk keluarga dengan leluasa.
Karyawan harus terikat dengan alokasi waktu yang telah ditentukan oleh atasan agar bisa meluangkan waktu dengan keluarganya. Kini, banyak pekerja menghabiskan waktu lebih banyak dengan para teman kerja dibandingkan dengan keluarganya.
Fleksibilitas waktu adalah salah satu keuntungan besar menjadi pengusaha. Namun, disiplin dalam mengelola waktu tetap penting agar bisnis dan kehidupan pribadi berjalan seimbang.
6. Manajemen Risiko
Pengusaha tak segan mengambil risiko! Ini penting karena tanpa keberanian mengambil risiko, tidak ada dinamika dalam bisnis dan kehidupan. Risiko memang punya dua mata pisau yang bisa melukai lawan dan kita sendiri. Pengusaha tahu bahwa risiko adalah sebuah keharusan untuk mencapai sukses.
Pegawai berpikir risiko hanya akan menimbulkan ketidaknyamanan dalam kehidupan. Mereka lebih suka bermain aman dan bermental takut untuk kehilangan apa yang sudah mereka kumpulkan.
Manajemen risiko bukan hanya tentang berani mengambil risiko, tetapi juga tentang menganalisis dan mengelola risiko dengan bijaksana. Pengusaha sukses tahu kapan harus bertindak dan kapan harus menahan diri.
7. Penentu Kebijakan
Pengusaha menentukan aturan main! Mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas usaha mereka. Mereka menentukan aturan, jam, dan jadwal mereka sendiri.
Karyawan melakukan apa yang disuruh, kapan harus dilaksanakan, dan bagaimana seharusnya pekerjaan dilakukan.
Menjadi penentu kebijakan bukan hanya tentang membuat aturan, tetapi juga tentang memimpin dengan visi yang jelas dan memberikan arah yang tepat bagi tim dan bisnis Anda.
8. Self Upgrading
Pengusaha terus memperbaiki diri! Mereka membantu orang mengubah dunia dan menemukan hal-hal baru tentang diri mereka dalam setiap langkah bisnis mereka. Setiap pengusaha memiliki sesuatu untuk diberikan pada masyarakat dan perekonomian agar menjadi lebih baik.
Karyawan cenderung terfokus pada diri mereka sendiri dan tidak belajar atau menemukan hal baru tentang diri mereka.
Pembelajaran seumur hidup adalah kunci untuk bertahan dan berkembang dalam dunia bisnis yang terus berubah. Pengusaha sejati selalu mencari cara untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
9. Berani Beda
Pengusaha menantang status quo! Mereka tahu untuk bisa menjadi lebih baik dan makmur, mereka harus melakukan sesuatu yang tidak mau dilakukan oleh orang lain. Inilah mengapa banyak orang berpikir orang yang mendirikan usaha sendiri adalah orang gila.
Karyawan lebih suka mengikuti orang lain. Mereka suka mengikuti arus/tren, bahkan jika arus itu menggiring mereka ke sebuah jurang penuh karang!
Keberanian untuk berbeda adalah ciri khas dari pengusaha yang sukses. Inovasi lahir dari keberanian untuk berpikir dan bertindak di luar kebiasaan.
10. Motivasi Sejati
Pengusaha selalu memiliki alasan mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan. Tanyakan itu pada setiap orang yang memiliki usaha; mereka tahu alasannya. Alasan itu biasanya dibangun atas dasar emosi dan gairah. Alasan itu bisa berupa inspirasi dari seseorang.
Karyawan, sebaliknya, hanya tahu apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya, tanpa tahu untuk apa mereka melakukannya.
Motivasi sejati datang dari dalam diri. Temukan alasan mendalam yang mendorong Anda untuk terus maju, dan gunakan itu sebagai bahan bakar untuk perjalanan Anda sebagai pengusaha.
Tips Transformasi Mental dari Karyawan ke Pengusaha
1. Ubah Mindset
Mulailah dengan mengubah cara pandang Anda terhadap pekerjaan dan tujuan hidup. Seorang pengusaha melihat peluang di mana orang lain justru melihat masalah sebagai sesuatu yang harus dihindari. Ingat, pada prinsipnya seorang pengusaha itu menyukai tantangan dan menghindari zona nyaman.
2. Ambil Risiko yang Dihitung
Latih diri Anda untuk nyaman dengan ketidakpastian dan mulai mengambil risiko kecil yang dihitung. Penghasilan seorang pengusaha itu tidak stabil. Berbeda dengan karyawan yang pasti angkanya. Namun disinilah kesempatannya, Anda memiliki peluang meningkatkan pendapatan tak terbatas.
3. Tingkatkan Kapasitas Diri
Berinvestasi dalam pendidikan dan pengembangan diri adalah langkah penting dalam perjalanan transformasi ini. Ikut kursus berbagai disiplin ilmu untuk menambah skill. Apalagi saat ini era digital, cobalah untuk belajar digital marketing. Misalnya dengan mengikuti minicourse Landingpage Mastery
4. Kelilingi Diri dengan Pengusaha
Bergabunglah dengan komunitas pengusaha atau temukan mentor yang bisa membimbing Anda. Percayalah, kualitas diri Anda dipengaruhi oleh kualitas orang-orang disekitar Anda. Perbanyak relasi dengan pengusaha, agar mental Anda terbentuk dan sekaligus bisa mendapatkan pengalaman berharga dari mereka yang sudah terlebih dahulu menjadi pengusaha.
5. Tetapkan Tujuan Besar
Jangan takut untuk bermimpi besar dan bekerja keras untuk mencapainya. Ingat, upayakan semua resource dengan optimal. Bermimpilah untuk memberikan manfaat kepada orang yang lebih luas. Bukan hanya merasa cukup dengan bisa menafkahi keluarga.
Mental Karyawan vs Mental Pengusaha
Dalam dunia wirausaha, memahami perbedaan mental karyawan vs mental pengusaha bisa menjadi kunci untuk berhasil dalam perjalanan bisnis Anda. Pastikan Anda mengadopsi pola pikir yang tepat untuk meraih kesuksesan yang berkelanjutan. Selalu upgrade diri, dan perbanyak relasi dengan pengusaha lainnya agar motivasi Anda tetap terjaga.
One Response
salam kenal mas,, masih tinggal di serang kah mas ?