Pernah merasa risih saat ada yang terang-terangan menjual sesuatu? Reaksi ini wajar. Ketika kita merasa sedang “dijuali”, respons otomatis kita adalah bertahan. Namun, yang menarik, meskipun orang tidak suka dijual, mereka sangat suka berbelanja.
Inilah kekuatan storytelling dalam penjualan. Cerita yang menarik membuat orang tidak merasa dipaksa untuk membeli, melainkan tertarik secara alami. Mereka larut dalam narasi, merasa terhubung dengan produk. Di sini, storytelling menemukan kekuatannya.
Daftar Isi
Brand lokal yang sukses dengan story telling
Contohnya HMNS, brand parfum lokal yang menguasai seni bercerita. Mereka tidak sekadar menjual parfum, tetapi menjual pengalaman. Setiap aroma memicu emosi—nostalgia, ketenangan, kepercayaan diri. Pelanggan merasa mereka membeli lebih dari sekadar produk; mereka membeli kenangan, perasaan yang tertanam dalam setiap botol parfum.
Pendekatan ini membuat produk lebih personal, lebih bermakna. Hubungan emosional inilah yang membuat brand seperti HMNS menonjol.
Bagaimana menerapkan kunci sukses story telling untuk Brand Anda?
Membuat story telling yang menarik terlebih lagi berhubungan dengan produk, tentunya perlu latihan secara terus menerus. Mulailah terlebih dahulu, jangan menunggu sempurna. Beberapa point ini bisa Anda perhatikan dalam menulis story telling.
1. Bentuk Narasi Brand
Pikirkan cerita inti yang ingin disampaikan. Fokus pada nilai-nilai yang membuat produk Anda unik. Misal, untuk produk ramah lingkungan, narasi bisa berpusat pada penyelamatan bumi. Ini lebih dari sekadar produk—ini adalah misi.
2. Jadikan Pelanggan Pahlawan
Setiap cerita butuh pahlawan, dan di sini, pahlawan adalah pelanggan. Ceritakan bagaimana produk Anda menjadi solusi bagi mereka, membuat mereka lebih baik atau lebih bahagia. Sehingga membuat nilai diri pelanggan terasa begitu bermakna
3. Bangkitkan Emosi
Orang membeli berdasarkan perasaan. Tekankan bagaimana produk Anda bisa mengubah hidup mereka. Ingat, fungsi menggunakan story telling itu memberi makna emosi, bukan hanya berbicara tentang produk. Biarkan pelanggan merasakan pengalaman meskipun mereka belum membelinya.
4. Gunakan Kisah Nyata
Testimoni pelanggan jauh lebih kuat daripada promosi biasa. Ceritakan perjalanan nyata dari tantangan hingga keberhasilan mereka menggunakan produk Anda.
5. Konsisten dalam Bercerita
Narasi yang konsisten di berbagai platform memperkuat identitas brand. Jangan bingungkan pelanggan dengan cerita yang berubah-ubah. Pastikan di youtube, instagram, twitter, facebook, garis besar story telling sama.
6. Kombinasikan dengan Visual
Visual memperkuat cerita. Gambar dan video membuat narasi lebih hidup, lebih berkesan. Produk kecantikan misalnya, gunakan before-after untuk memperlihatkan dampaknya.
Kesimpulan Kunci Sukses Story Telling
Story telling ini bukan hanya soal menjual produk, tetapi tentang menghubungkan emosi pelanggan dengan brand, menciptakan pengalaman yang mereka inginkan. Jadi kunci sukses story telling yang menjual itu pada awalnya harus bisa menyentuh perasaan pembaca dan kemudian pada bagian akhir menghubungkan dengan produk Anda sebagai solusinya.
Mau ebook panduan story telling? Tunggu infonya pada artikel selanjutnya yaaa. Pastikan Anda sudah subcscribe melalui email agar mendapatkan notifikasi ketika ada artikel terbaru.