Apakah Anda serius berminat menjadi seorang Digital Marketer? Baca ini dulu, sebuah catatan penting yang akan membuka wawasan dan mungkin dapat memberikan inspirasi baru untuk Anda.
Mengapa saya sebut ini penting?
Begini……
Kebanyakan orang memandang pekerjaan digital marketing itu pekerjaan yang enak. Karena memang belum tahu apa saja bagian tidak enaknya. Mereka berfikir dengan memilih digital marketing bisa bekerja hanya dari rumah. Tidak perlu keluar pagi hari dan pulang sore hari. Tidak harus berjibaku dengan hiruk pikuk macetnya jalanan kota yang sibuk. Singkatnya, mereka beranggapan cuma dari rumah, bisa mencari nafkah.
Sebagai seorang digital marketing strategis, seringkali kita harus berfikir keras menyelesaikan tugas-tugas yang harus dituntaskan untuk memberikan yang terbaik kepada klien. Apalagi jika calon klien masih awam terhadap dunia internet. Menjelaskan digital marketing dalam sudut pandang orang awam itu bukan perkara sederhana.
Setiap pekerjaan berawal dari menangkap apa yang klien inginkan, memberikan penjelasan dengan menggunakan sudut pandang yang mudah dipahami, lalu kemudian menerjemahkannya menjadi action-map yang siap dieksekusi.
Mengelola berbagai platform media digital para klien sering kali membuat saya lupa dengan hal yang paling utama. Dan saya yakin bukan hanya saya yang mengalami hal ini. Hal penting apakah itu?
Daftar Isi
Inilah Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Digital Marketer
Kesalahan Pertama
80% pekerjaan teknis seorang digital marketer akan berhadapan dengan perangkat elektronik, untuk mengakses media digital seperti web dan media sosial. Ini yang harus diwaspadai, jangan terlalu asyik dengan pekerjaan teknis dan melupakan sisi lain yang tidak kalah pentingnya.
Apakah itu?
Tak sedikit seorang digital marketer yang gagal karena kurang bersosialisasi di dunia nyata. Kehidupan sosial kita harus tetap berjalan dengan baik. Menyisihkan waktu di akhir pekan adalah pilihan bijaksana untuk sekedar menemani keluarga makan malam atau menghadiri undangan dari teman dan sahabat.
Jangan terjebak dengan rutinitas digital marketing, yang membuat Anda jauh dari kehidupan nyata. Karena dunia digital pada dasarnya hanya berfungsi sebagai media/atau tools. Urusan business relationship tetap harus diimbangi dengan jalinan nyata.
Jalinan nyata tersebut, bisa berupa kunjungan ke kantor klien untuk melakukan presentasi langsung perihal digital marketing. Jangan hanya berkomunikasi melalui email saja. Berkomunikasi tatap muka selalu memiliki keunggulan tersendiri daripada sekedar melalui perangkat elektronik.
Intinya, sebagai seorang digital marketing harus dapat mengimbangi dengan perilaku sosial yang sehat. Karena jika kita meninggal kelak, tidak ada kuburan digital yang menawarkan fitur “auto gali“
Kesalahan Kedua
Kebanyakan pelaku digital marketing sangat kurang sekali memperhatikan kesehatan. Apalagi terlalu sering begadang jika sedang kejar target. Karena memang bekerja di malam hari jauh lebih tenang.
Konon katanya, berprofesi sebagai seorang digital marketing itu bisa cepat mati. Seram juga mendengarnya, meskipun akhirnya saya menganggap bahwa hal ini cukup masuk akal. Karena memang keseharian kerja seorang digital marketing lebih banyak berhadapan dengan perangkat digital. Apalagi jika masih dalam proses merintis, biasanya semua hal dikerjakan oleh kita sendiri.
Membuat tubuh jadi kurang bergerak, peredaran darah jadi tidak lancar. Mudah lelah, karena lebih banyak waktu dihabiskan duduk lama di meja kerja. Tentu saja jika dibiarkan terus menerus hal ini bisa berdampak tidak baik terhadap kesehatan.
Resikonya terdengar mengerikan bukan?
Punya uang dan punya waktu tapi percuma juga jika kita sering sakit. Bisa-bisa uang dan waktunya habis untuk biaya ke klinik. Dengan kata lain, kita bekerja keras saat ini untuk membayar sakit kita di kemudian hari. Semoga ini tidak terjadi kepada kita.
Kesimpulan
Tulisan ini saya persembahkan kepada pengunjung setia blog onino.web.id (khususnya pelaku digital marketing) dan siapapun yang kesehariannya memiliki aktivitas padat. Jangan sampai usaha dan kerja keras saat ini hasilnya untuk membayar biaya rumah sakit di kemudian hari akibat gaya hidup tidak sehat yang tidak kita sadari. Itu adalah salah satu kesalahan fatal yang harus dihindari.
Bekerja keras, berusaha sekuat tenaga memberikan hasil yang terbaik adalah perilaku positif melatih diri kita sebagai orang yang profesional. Namun jangan lupa, harus tetap imbangi dengan membangun kehidupan sosial yang sehat.
Perlu diingat bahwa kita tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan membangun interaksi sosial yang positif jika tubuh kita sakit. Olahraga saja tidak cukup, karena tingkat polusi dan radikal bebas saat ini sudah semakin tinggi.
Meskipun pola makan kita sudah teratur, itu juga masih belum cukup. Kita perlu menjaga asupan gizi makanan yang dikonsumsi. Jaman sekarang semakin banyak makanan yang mengandung bahan bahan kurang baik untuk kesehatan. Seperti zat pengawet, MSG, dan pewarna buatan. Bukannya nutrisi sehat yang masuk malah sebaliknya, racun yang menumpuk.