Bahaya Menunda Terhadap Kesuksesan Bisnis dan Karir Anda

Dampak Menunda Pekerjaan Terhadap Bisnis dan Karir

Sulit menembus goal dalam pekerjaan atau bisnis?

Target seringkali tidak tercapai?

Hidup Anda stagnan bahkan stuck?

Jika ketiga hal diatas sedang dirasakan oleh Anda, sepertinya hal pertama yang harus dilakukan adalah introspeksi diri. Anda harus jujur dan terbuka dalam menganalisa kepribadian dan kebiasaan Anda selama ini. Jika dibiarkan berlarut-larut sudah tentu akan merugikan orang lain yang berkerjasama dengan Anda dan akhirnya merugikan diri Anda sendiri .
Saya dan orang lain diluar sana pernah mengalami keadaan yang serupa dengan Anda. Target dan goal bisnis menjadi satu hal yang sulit untuk diraih, sehingga prestasi hidup kita jalan ditempat dan ini membuat kondisi kita menjadi otomatis mundur karena orang lain disekitar Anda terus bergerak maju.
Pada saat saya mengalami hal tersebut, tak jarang sering dihinggapi perasaan pesmis dan jenuh dalam melanjutkan perjuangan meraih cita-cita hidup yang mulia. Setelah saya konsultasikan kepada beberapa orang sahabat yang sudah lebih dulu sukses, dan saya membaca referensi dari internet dan buku tentang motivasi dan pengembangan diri akhirnya saya menyimpulkan bahwa kondisi stuck yang sedang saya alami berakibat dari satu hal sepele, yaitu sering menunda-nunda pekerjaan.
Saya teringat kepada pesan orang tua saya, Drs H.M Sulaeman Nawawi yang selalu berpesan kepada saya sewaktu masih kecil untuk menyegerakan pekerjaan, jangan menunda besok. Karena besok akan ada lagi pekerjaan baru yang harus kita selesaikan.
Satu detik menunda, tak terasa sudah satu jam waktu berjalan. Waktu pun berlalu begitu cepat, hari demi hari berganti minggu, berganti bulan. Satu detik pekerjaan yang kita tunda akhirnya membutuhkan waktu berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun untuk kita selesaikan. Anda sudah melewatkan detik-detik berharga dalam hidup ini.
Bahaya menunda pekerjaan bukan sebatas kepada satu tugas yang tidak terselesaikan. Tapi berdampak kepada sikap mental kita. Bayangkan jika kebiasaan menunda-nunda sudah berlangsung selama beberapa tahun ini berarti sudah melekat menjadi kebiasaan dan membentuk watak pribadi Anda.
Pada kehidupan jangka panjang, kebiasaan menunda akan merusak karir dan bisnis Anda. Awalnya memang nampak seperti suatu hal sepele, sering kali kita mengatakan “besok saja” atau “nanti saja” namun akhirnya terbengkalai. Produktivitas Anda menurun, akan sangat mempengaruhi karir dan dan menghambat percepatan sukses Anda. Penting, harap digaris bawahi “satu detik menunda satu pekerjaan bisa jadi tidak akan terlaksana untuk selamanya”
Percayalah, sehebat apapun skill Anda, setinggi apapun pendidikan Anda. Mustahil Anda bisa menahan waktu.
Jadi masih mau menunda pekerjaan?
Lalu bagaimana cara Anda untuk mengubah kebiasaan itu yang sudah terlanjur ada pada diri Anda? Tunggu tips dari saya pada artikel selanjutnya.

Pilih Kesengsaraan Sesaat atau Kenikmatan Sesaat | Motivasi Ekspektasi

pengertian motivasi ekspektasi adalah
Suatu hari saya diminta oleh pengurus organisasi kemahasiswaan di tingkat jurusan yang ada di FKIP Unpas Bandung untuk menyampaikan materi Motivasi Ekspektasi kepada para calon fungsionaris baru. Jadi ceritanya pada jaman dahulu kala (waduhh berasa dongeng, hehe) saya pernah menjadi anggota dan sempat juga menjadi ketua umumnya pada tahun 2006 ketika masih giat menjadi aktifis kampus. Nama organisasinya adalah HIMATIKA (Himpunan Mahasiswa Matematika).
Honestly, sangatlah berat mendapatkan amanah untuk memotivasi orang lain. Mengingat motivasi bukanlah doktrin atau sekedar teori belaka. Motivasi sejatinya harus tumbuh dari dalam diri seseorang secara sadar dengan atau tanpa adanya pengaruh dari luar. Akan tetapi saya tetap berharap dengan waktu yang tersedia saat itu adalah 60 menit, bisa memberikan inspirasi kepada calon pengurus dan saya pribadi pun bisa mendapatkan motivasi dari moment singkat tersebut.
Ketika saya datang menuju ruangan, disambut oleh salah seorang panitia yang langsung menyodorkan secarik kertas curiculum vitae untuk saya isi, sementara menunggu peserta masuk kedalam ruangan. Lalu moderator bertanya kepada saya mengenai softcopy materi yang akan disampaikan agar panitia bisa menanyangkannya di slide infokus. Tapi saya tidak memberikannya, karena saya bilang bahwa materinya akan saya tulis dan upload di website ini. Hehehe
Nah ini dia penampakkannya, saya buat materi dalam bentuk gambar.
Klik untuk melihat lebih besar
Dihadapan kurang lebih 25 orang dalam satu ruangan, moderator membacakan CV yang tadi saya isi. Dan setelah itu segera mempersilahkan saya untuk menyampaikan materi Motivasi Ekspektasi. Saya tidak panjang lebar untuk perkenalan karena toh tadi sudah dibacakan biodata saya.

Pilih Mana, Kenikmatan atau Kesengsaraan?

Naluri alamiah manusia dalam menjalani hidup akan memilih untuk mendekati kenikmatan dan menjauhi kesengsaraan. Saya yakin bahwa tidak ada satu orangpun di dunia ini yang menginginkan hidup sengsara. Semua pasti ingin kenikmatan hidup, terlebih lagi kenikmatan di akhirat kelak.
Ketika saya bertanya kepada mereka mengenai pilihan antara kenikmatan dan kesengsaraan, mereka semua sepakat dan serentak menjawab untuk memilih kenikmatan daripada kesengsaraan. Ketika dihadapkan pada pilihan, antara hidup kaya dan hidup biasa saja secara reflek otak manusia akan memilih hidup kaya. Dan ketika diberikan pilihan antara hidup biasa saja dan hidup miskin, otak manusia akan cenderung memilih hidup biasa saja. Karena anggapannya bahwa hidup biasa saja tidak seburuk hidup miskin
Akan tetapi, tidak semua orang memahami mana kenikmatan sesungguhnya dan mana kesengsaraan sesungguhnya. Akibatnya, ketika mereka dihadapkan pada satu kondisi permasalahan akan selalu menghindar. Padahal menghindar sama sekali tidak akan mendekatkan kita pada kenikmatan. Menghindar hanyalah menimbun masalah menjadi semakin besar dan rumit.

Pilih mana, Kenikmatan Sesaat atau Kesengsaraan Sesaat?

Lalu ketika pertanyaan mengenai kenikmatan dan kesengsaraan tersebut saya ganti lebih spesifik menjadi “Pilih mana, kenikmatan sesaat atau kesengsaraan sesaat?” Peserta dalam satu ruangan tersebut menjawab serentak memilih kesengsaraan sesaat.
Nah hal ini yang perlu kita cermati secara seksama. Permasalahan utama yang sering terjadi dalam satu tubuh organisasi kemahasiswaan adalah lemahnya mental dan motivasi untuk mengemban tanggungjawab dari masing-masing personil. Kalau sudah begini, ya otomatis akan lemah juga organisasi tersebut.
Perlu adanya motivasi dari dalam diri sendiri yang tumbuh sebelum memutuskan untuk bergabung menjadi bagian dari pengurus organisasi kemahasiswaan. Berorganisasi di kampus itu tidak dibayar/digaji, sedangkan tugas dan kewajiban sangat berat. Jika seorang pengurus tidak memiliki motivasi kuat, saya yakin tidak akan lebih dari tiga bulan dia aktif berorganisasi. Selebihnya akan kembali lagi kepada komunitas mahasiswa Kupu-Kupu (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang).
Setidaknya ada beberapa catatan yang bisa kita persiapkan sebelum menjadi pengurus,

1. Kenali Tujuan

Apa tujuan Anda menjadi pengurus Himatika? Jangan sampai dalam membuat peta tujuan ini masih bersifat general. Misalnya, ingin mencari pengalaman atau ingin menambah wawasan. Karena ini akan mengakibatkan ketidakjelasan dan mental kita menjadi lemah. Kita harus bisa menanamkan dalam diri kita tujuan spesifik yang ingin dicapai.
Buatlah point-point penting di secarik kertas mengenai tujuan Anda. Itu akan menjadi target diri Anda dalam menjalani tugas dan fungsi sebagai pengurus organisasi. Akan lebih baik lagi ketika Anda bisa membuat tujuan dengan jangka pendek dan jangka panjang. Tanpa adanya tujuan, Anda akan mengalami kebingungan ditengah perjalanan kepengurusan yang akan berdampak kepada kesolidan organisasi tersebut.
Jadi apa tujuan Anda?

2. Pahami Resiko

Dengan menjadi pengurus organisasi, tentu ada resikonya, bahkan banyak looh.. (hiiyh takuuuut hehe). Anda akan dibenturkan dengan kesulitan membagi waktu antara kuliah dan berorganisasi. Nantinya kesibukan Anda bukan lagi sekedar untuk kuliah dan mengerjakan tugas harian dari dosen. Tapi ada tugas kelembagaan yang harus Anda selesaikan dan ini membutuhkan pengorbanan waktu dari Anda. Sudah bukan rahasia lagi bahwa menjadi mahasiswa akan banyak mendapatkan tugas dari dosen, baik itu individu maupun berkelompok.
Dengan memahami resiko tentu saja bukan bermaksud untuk menakuti atau “mempertakut” (baca ala Vicky. Hahaha). Akan tetapi justru harus mempersiapkan diri Anda untuk menghadapinya. Salah satu kunci agar bisa membagi waktu adalah dengan membiasakan hidup dispilin. Kapan harus kuliah, kapan harus berorganisasi, kapan harus istirahat dan sebagainya. Catat! “Orang sibuk bukanlah orang yang diatur oleh waktu, melainkan orang yang bisa mengatur waktu”
Nah….Sudah siap dengan resiko itu apa belum?

3. Fokus Memberi, Akan Mendapat Lebih Banyak

Jika Anda bertanya dalam hati seperti ini, “apa yang bisa saya dapatkan dengan menjadi pengurus Himatika?” Maka jawabannya adalah “NOTHING!”Anda tidak akan mendapatkan apa-apa, kecuali jenuh dan capek.
Himatika hanya berfungsi sebagai wadah, bukan sebagai tempat kursus berorganisasi atau akademi yang akan memberikan Anda ilmu dan pengalaman jika Anda tidak terlibat aktif menjalankan perannya sebagai pengurus. Fokuslah untuk banyak memberik, dengan begitu justru Anda akan semakin banyak mendapatkan hal berharga yang mungkin belum pernah Anda dapatkan sebelumnya.
Buatlah sejarah, cerita membanggakan ketika Anda menjadi seorang pengurus. Sehingga kelak akan menjadi contoh dan inspirasi bagi generasi sesudah Anda.  Jangan sekedar ikut-ikutan, cobalah untuk menuangkan gagasan yang diterima dan bermanfaat untuk orang banyak. Ingat, jangan menjadi seorang yang suka meminta, baik itu meminta perhatian ataupun meminta untuk dihargai. Lakukan saja yang terbaik, maka lingkungan tidak akan salah menilai siapa diri Anda.

4. Siap Bersosialisasi

Jangan pasif, jangan menunggu untuk diajak. Sebagai seorang fungsionaris kelak, mestinya Anda-lah yang mengajak kepada lainnya, bukan sebaliknya. Peran serta dalam setiap momen baik besar maupun kecil akan menentukan siapa diri Anda. Sejatinya, kepemimpinan bukanlah gelar atau hasil dari SK semata. Melainkan pemikiran dan tindakan yang dilakukan secara terus menerus.
Lawan rasa malu saat berbicara dalam forum internal maupun eksternal. Dalam kehidupan bermasyarakat kelak, Anda akan dituntut untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain, baik itu di tempat kerja maupun di masyarakat. Membiasakan diri untuk berani berbicara akan memberikan efek yang luar biasa, dapat mengasah kepercayaan diri Anda.
Oke, kiranya cukup sampai disini dulu coretan tinta digital ini. Semoga bisa memberikan inspirasi kepada pembaca, khususnya peserta pembekalan calon pengurus HIMATIKA FKIP UNPAS.

Mindset Bisnis Online Tanpa Modal – Pertajam Mimpi (Bagian 1)

Setelah pada postingan sebelumnya yang berjudul Memulai Bisnis Online Tanpa Modal (Bagian 1) dan Kendala-kendala dalam Bisnis Online (Bagian 2), sekarang saatnya kita lanjutkan pembahasan tersebut lebih mendalam. Sudah siap?

Pertajam Mimpi.

Kesuksesan seseorang sangat tergantung kepada impian yang telah dipupuknya. Impian ini tentu saja akan menjadi motivasi terdalam bagi seseorang dalam melakukan bisnis. Jika saat ini Anda berencana menjalankan bisnis sekedar hanya untuk mencari uang, maka saran saya janganlah membuang waktu dan energi Anda. Karena Anda bsisa memilih mejadi pekerja kantoran, buruh pabrik, atau bahkan buruh harian.

Berbicara mengenai mimpi berarti berbicara mengenai tujuan atau ekspektasi pribadi. Hampir kebanyakan orang beranggapan bahwa mereka sekolah dari kecil masuk TK, SD, SMP dan SMA hingga kemudian melanjutkan ke bangku kuliah semata-mata hanya untuk mendapatkan ijazah yang diharapkan bisa digunakan saat akan melamar kerja. Dan akhirnya apa? impian sebagian orang tersebut adalah :
1. Lulus dengan IPK memuaskan
2. Cepat mendapatkan pekerjaan setelah mereka lulus kuliah.

Menurut Anda apakah mimpi diatas salah? ayoo jawab aja 🙂

Jika Anda menjawab BENAR, maka saya setuju dengan Anda. Namun jika Anda menjawab SALAH, saya pun setuju dengan Anda 1000%.

Kenapa saya setuju jika Anda menjawab benar? karena memang tidak ada yang salah dengan mendapatkan IPK bagus dan pekerjaan yang layak selepas kuliah. Dengan IPK bagus maka kita akan membuat keluarga kita bangga. Dan dengan pekerjaan yang layak, maka akan membuat Anda menjadi nyaman bekerja. Dengan Anda bekerja, berarti Anda bukan pengangguran yang sulit mencari makan sesuap nasi.

Lantas, kenapa saya menjawab setuju 1000% jika Anda menjawab salah? Jadi begini.. heheheee
Seringkali orang-orang (mungkin juga termasuk Anda yang sedang membaca artikel ini) terlalu cepat mencapai rasa puas dan terlalu dini untuk mengatakan CUKUP. Padahal, puas dan cukup yang ada dipikiran Anda itu hanya sebatas kepuasan dan kecukupan untuk pribadi.

Saya ULANGI..

PUAS dan CUKUP yang Anda raih itu masih berupa sekala kecil, yaitu diri sendiri. Padahal di luar sana, masih banyak orang-orang yang membutuhkan pekerjaan, membutuhkan uluran tangan dan bantuan dari orang lainnya. 
Artinya apa?

Mereka semua itu adalah tanggung jawab Anda selaku pebisnis. Tanggung jawab disini bisa berarti untuk memberi mereka pekerjaan, atau menyantuni mereka dengan sebagian harta yang kita dapatkan. Yakinlah bahwa jika Anda meletakkan kebahagiaan kepada harta itu akan berakhr semu. Jika ternyata masih banyak ribuan bahkan jutaan orang yang masih kelaparan, apakah sudah pantas kita lantas berleha-leha kemudian menganggap cukup?
Banyak orang kaya di dunia ini yang merasakan hatinya hampa karena ternyata harta yang dia miliki tidak dapat memenuhi semua kebutuhannya.Kebutuhan disini bukanlah kebutuhan duniawi yang sifatnya lahiriyah, tapi kebutuhan batiniyah juga. Dan kebutuhan batiniyah itu adalah kebutuhan yang tidak terlihat, kebutuhan yang hanya bisa diterima dan dirasakan oleh hati.

Salah satunya adalah berbagi. Pernahkah Anda merasakan ada energi hangat yang mengalir didada saat Anda memberikan lembaran uang kepada pengemis di jalan? Atau pernahkah Anda merasakan bahagia saat melihat nenek-nenek tua yang tersenyum karena menerima pemberian Anda? Kawan… berbagi itu menyehatkan, menyenangkan dan meng-kayakan.

Karena berbagi adalah perintah dari-Nya
Karena berbagi akan membuat Anda merasa cukup, dan selalu bersyukur
Karena berbagi akan meringankan beban orang lain

Maka.. fokuskan bisnis dan usaha Anda untuk berbagi manfaat seluas-luasnya. Tanamkan mindset yang harus Anda pertajam sebagai VISI BISNIS: “SUKSES DUNIA untuk meraih KEBAHAGIAAN AKHIRAT”

Tolonglah Orang yang PERLU dan SIAP Untuk Ditolong

cara menolong orang lain

Apakah Anda pernah menolong orang kemudian malah orang tersebut bersikap negatif terhadap Anda?

Entah itu dia jadi tidak suka dengan pertolongan yang Anda berikan atau dia malah berbalik jadi merugikan diri Anda sendiri. Padahal maksud Anda baik, tapi apa daya yang Anda terima ternyata bukan hal yang baik.

Menghadapi situasi seperti ini sangat tidak menyenangkan, betul?

Tapi itulah realita kehidupan yang penuh warna yang harus kita terima dengan bijak tanpa harus merasa kapok untuk menolong atau membantu orang.

Menurut saya, ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelum kita menolong orang lain. Sebaiknya hal ini dipahami oleh Anda agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


1. Luruskan Niat

Pastikan niat Anda hanyalah untuk membantu. Sama sekali tidak terlintas ingin mendapatkan balasan atau sekedar ucapan terima kasih. Yakini bahwa setiap perbuatan baik pasti akan kembali kepada orang yang berbuat. Tak peduli ada balasan atau tidak, ada ucapan terima kasih atau tidak. Karena niat Anda menolong adalah untuk melatih diri sendiri agar berhati dermawan.

2. Tolonglah Orang yang Perlu Ditolong

Siapa orang yang perlu ditolong? Mereka bisa jadi bukan orang yang meminta pertolongan kepada Anda secara langsung. Tapi ketika Anda melihat kondisi atau keadaan seseorang yang memungkinkan untuk Anda tolong, bergegaslah jangan menunda.

Tapi jangan sampai Anda menolong orang yang salah. Mereka adalah orang yang hanya mengeluh namun tidak ada keinginan untuk bangkit. Maunya diberi solusi instant, ketika kita berikan solusi untuk berproses biasanya banyak sekali alasan.

Mereka ini orang yang tidak perlu Anda tolong. Karena masalah sebetulnya bukan pada problem yang sedang dihadapi, tapi ada pada karakter dirinya sendiri.

Kesimpulan

Menolong adalah perbuatan mulia, namun di jaman saat ini sebelum menolong memang harus memperhatikan berbagai hal.

Itulah sebabanya kenapa sekarang ini ketika saya berbagi trik dan tips seputar bisnis online tidak serta merta memberikannya kepada semua orang. Saya memilih hanya ingin berbagi dengan orang-orang yang siap praktek.

Contohnya saya membagikan Ebook The Secret of Customer Service secara gratis namun tidak cuma-cuma. Ada dua syarat yang harus dipenuhi. Syarat tersebut setidakya menjadi penyaring bagi saya untuk melihat sebesar apa usaha belajar orang yang menginginkannya.

Karena sehebat apapun ilmu, jika hanya sebatas teori maka manfaatnya tidak akan terasa. Dan ilmunya pun akan terasa tak berharga. Padahal yang namanya menghargai ilmu itu sangat diperlukan sebagai seorang pembelajar.

Bisnis Gorengan Untung 100 Juta Bersih Perbulan. Mungkinkah?

pengusaha jual gorengan omset ratusan juta
Banyak email masuk yang bertanya seputar bagaimana cara mengawali bisnis. Ada juga yang bertanya bisnis apa yang cocok untuk saat ini…
Mungkin postingan ini akan menjawab keraguan dan kebingungan Anda saat ini.
Tulisan saya sebelumnya yang membahas tentang bisnis dropship merupakan salah satu alternatif yang paling mudah untuk dijalani. Dan beruntungnya, bisa dimulai dengan minim modal.
Kebingunan tidak akan memberikan solusi apapun. Jika kita terus menerus terhenti dengan kata “bingung” maka solusi semakin menjauh. Berbeda jika kita berani mengambil tindakan, meskipun kecil. Tapi dampaknya, perlahan namun pasti akan membawa kita kepada solusi yang tepat.
Kita tidak akan tahu apakah suatu bisnis cocok atau tidak jika belum kita jalani.
Bukan ide yang tidak ada, bukan juga modal yang tidak punya. Namun lebih kepada ketidakpercayaan pada diri sendiri, itulah penghambat terbesar yang sering kali menggagalkan langkah awal seseorang dalam memulai bisnis.
Percayalah, tidak ada istilah bisnis recehan jika kita sudah mengetahui ilmunya. Mari kita simak ilustrasi di bawah ini
Misalkan Anda berencana untuk memulai jualan pisang goreng dengan menggunakan gerobak. Memang sekilas ide ini bukanlah ide yang terdengar WOW dan unik. Bahkan cenderung seperti ide yang biasa saja.
Tapi.. Coba Anda bayangkan jika satu hari dari satu gerobak bisa menghasilkan 100ribu keuntungan bersih. Berarti hasilnya kurang lebih 1,5 juta dalam sebulan. Ingat, itu keuntungan bersih yaa, artinya sudah dikurangi modal bahan baku dan juga operasional.
Itu dari satu gerobak. Bagaimana jika Anda memiliki 100 gerobak? Anda memiliki potensi penghasilan sebesar 150juta perbulan. Dengan melakukan scale up terhadap faktor kali, pendapatan Anda sudah jauh melesat.
Setelah membaca ilustrasi diatas, Anda sudah mulai terbayang kan? Jika manajemen dalam bisnis sudah berfungsi dengan baik. Maka, yang tadinya bisnis recehan, kita tidak akan lagi menganggap bisnis tersebut recehan. Tentunya dengan ilmu yang tepat, semua bisa dilakukan.

Baca juga: Peluang Bisnis Dropship Sepatu

Anda bisa memulai bisnis dari hal yang paling mudah. Dengan cara memanfaatkan internet sebagai media pemasaran. Saya sangat senang mendengar kabar orang-orang yang berhasil, termasuk member Bisnis Dropship Sepatu

Keberhasilan yang diraih tentu karena usaha mereka yang tidak mengenal kata menyerah setelah mempelajari seluk belum tentang bisnis dropship sepatu tersebut.
Anda sudah semakin mengerti sekarang. Bahwasanya.. sehebat apapun ilmu, sehebat apapun metode, setebal apapun buku bisnis yang sudah dibaca, jika tanpa diiringi dengan praktek adalah hal yang sia-sia.
Kesuksesan didapat bukan dari sebanyak apa pengetahuan Anda, tapi dari sebanyak apa pengalaman Anda. Pengetahuan tidak akan berarti tanpa pengalaman.
Jadi, saya tegaskan sekali lagi…
“Berhentilah meremehkan ide yang Anda miliki. Mulailah memilih ide bisnis apa yang akan dijalani. Dan berjanjilah segera ACTION! Wujudkan mimpi dengan ikhtiar nyata dan doa yang ikhlas!”

3 Alasan Kenapa Anda Harus ACTION Bisnis Meski Modal Belum Ada

3 alasan tepat memulai bisnis meski tanpa modal

“Pengen sih mulai, tapi kan belum punya modal”

“Nanti aja deh kalau udah ada modalnya”

“Mmmh bingung harus memulai, modal aja belum ada kok..”

Kira-kira 3 kalimat itulah yang sering saya dengar ketika bertanya kepada orang-orang yang katanya berminat untuk bisnis namun belum memiliki modal. Sangat disayangkan sekali, ketiga alasan diatas adalah alasan realistis namun sama sekali tak masuk akal. 
Mungkin hal ini juga terjadi kepada Anda pembaca setia blog www.onino.web.id.
Ingin sekali memiliki bisnis namun terkendala oleh faktor modal. Dan celakanya, Anda mengira bahwa kondisi ketiadaan modal adalah alasan tepat untuk Anda mengurungkan niat memulai bisnis.
Berikut ini 3 alasan mengapa Anda harus segera action memulai bisnis meski belum memiliki modal cukup.

1. Takkan Ada Hasil Pekerjaan Tanpa Ada Awalan yang Dikerjakan

Anda berfikir dan berencana untuk berangkat ke mall sekedar jalan-jalan di akhir pekan. Namun apa jadinya jika sepasang kaki Anda tidak mau mulai melangkah. Entah melangkah menuju kendaraan pribadi Anda, atau melangkah menuju halte terdekat untuk naik bus kota yang akan mengantarkan Anda kepada Mall yang dituju.
Bayangkan jika Anda hanya memikirkan tujuan dan keinginan namun tidak mengambil tindakan kecil yang mendekatkan Anda mencapai tujuan tersebut, kira-kira apakah keinginan Anda akan terwujud?
Jika Anda berfikir bahwa modal adalah awalan segalanya, mungkin Anda perlu membaca salah satu tulisan saya yang berjudul 4 Hal yang Wajib Anda Miliki Sebelum Memulai Bisnis Selain Modal
Pada artikel tersebut saya sudah menjelaskan betapa kesuksesan suatu bisnis tidaklah mutlak ditentukan oleh modal tunai yang Anda miliki.
Melalui artikel ini saya ingin meyakinkan diri Anda, bahwasanya di muka bumi ini mustahil ada suatu akhir tanpa adanya awalan. Ya! Saya kataan demikian karena sifat yang tanpa awal dan tanpa akhir hanyalah milik-Nya.

2. Selalu Ada Solusi Setelah Masalah, dan Selalu Butuh Tindakan untuk Mengatasinya.

Ya! Saya percaya bahwa selalu ada solusi atas setiap masalah yang terjadi di sekitar kita. Konteks percaya dalam hal ini bukan sekedar dalam kacamata iman, namun ini tentang keteraturan semesta. Bayangkan, jika yang atheis saja mengakui adanya keteraturan yang terjadi di alam ini. Apakah pantas Anda yang beragama dan meyakini bahwa semua kejadian berada dalam urusan-Nya, lalu malah tidak percaya bahwa setelah masalah akan ada solusi?
Jika Anda percaya, bersegeralah menjebloskan diri Anda kepada masalah awal dalam bisnis. Karena setelah masalah pasti akan muncul solusi, dan setelah solusi pasti membutuhkan tindakan, dan begitu seterusnya sampai muncul masalah baru. Bisnis yang besar adalah bisnis yang memiliki masalah yang tidak kecil.
Apakah Anda kira bisnis Anda tidak akan bermasalah jika memiliki modal tunai yang cukup? Saya rasa tidak. Pasti akan muncul masalah lain yang juga sama rumitnya dan bahkan jauh lebih rumit lagi ketimbang sekedar tidak memiliki modal.

3. Kepercayaan Diri dan Reputasi Adalah Modal Utama

Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan ini, karena saya pernah menyinggung hal ini pada artikel terdahulu yang berjudul Dalam Bisnis Kepercayaan Diri Itu Asset Penting yang Harus Ada. Namun sekedar ingin mempertegas saja bahwa bisnis tidak akan berjalan baik tanpa adanya kepercayaan pembeli kepada Anda, kepercayaan penanam modal kepada Anda, dan kepercayaan klien bisnis kepada Anda.
Jika catatan keuangan Anda baik di bank, tidak memiliki cacat BI checking, mudah saja bagi Anda untuk mengajukan kredit pinjaman modal. Benar tidak? Saya kira sangat benar.
Jika bisnis Anda sudah dijalankan, dan orang lain mulai melihat keseriusan Anda dalam menjalankan bisnis, mudah saja bagi investor untuk menitipkan uangnya kepada bisnis yang Anda kelola. 
Mungkin tidak? Saya fikir ini sangat mungkin terjadi. 
Daripada Anda menawarkan investasi kepada seorang investor terhadap bisnis yang sama sekali belum Anda mulai. Sekalipun Anda menjanjikan sistem bagi hasil dengan persentase besar kepadanya. Karena apa? investor pun bukan orang bodoh yang bisa dengan mudah tergiur dengan iming-iming Anda. Bahkan lebih parahnya lagi, Anda akan dianggap pembual. Hufst… miris.
Sobatpreneur…
Ketika Anda serius, ketika Anda bertekad ingin maju. Maka mulailah sekarang juga untuk melangkah mewujudkannya!!
Jangan sampai Anda kehilangan momentum, jangan sampai Anda kehilangan semangat akibat menunda-nunda memulai bisnis.
Barakallahu fikum..