Pertumbuhan sosial media saat ini menunjukkan grafik yang menjulang tajam, dari tahun ke tahun perkembangannya cukup fantastis. Bukan hanya dipengaruhi oleh fitur-fitur yang menguntungkan dari berbagai platform sosial media saat ini, melainkan dari semakin bertambahnya pengguna smartphone yang dapat dengan mudah mengakses sosial media favorit mereka kapanpun dan dimanapun.
Tak perlu mengukur orang lain, coba saja Anda tanya diri sendiri, dalam sehari sosial media apa sajakah yang rutin diakses? Seberapa sering Anda mengaksesnya? Atau mungkin Anda termasuk penggila sosial media yang di sela-sela menikmati makan siang, tak lepas dengan gadget meski sekedar cek twitter, facebook, path, instagram dan sebagainya.
Ada beberapa kiat yang harus Anda perhatikan jika ingin menggunakan sosial media sebagai bagian dari strategi digital marketing. Setidaknya semua aktivitas sosial media mesti mengarah pada tujuan yang jelas. Karena sosial media merupakan alternatif mudah dan murah yang dapat digunakan untuk menciptakan brand awareness, engagement, sales bahkan loyality.
Jangan sampai Anda menggunakannya secara membabi buta tanpa konsep dan tujuan akhir yang bisa diukur. Kecuali Anda memang tipe orang yang senang membuang waktu percuma dan mendapatkan hasil yang sia-sia.
Berikut ini adalah ulasan singkat mengenai apa saja yang harus diperhatikan ketika melakukan pemasaran melalui sosial media:
Daftar Isi
1. Target Audien dan Media
Dalam memulai menerapkan strategi sosial media, Anda harus menentukan terlebih dahulu siapa target audiens yang akan menjadi konsumen potensial yang sesuai dengan produk Anda. Setelah itu, tentukan tujuan Anda membangun komunikasi melalui sosial media. Misalnya Anda memiliki tujuan untuk memperluas engagement, berarti Anda harus membidik komunitas-komunitas online yang secara karakteristik sesuai dengan produk yang akan Anda tawarkan.
Pilihlah media yang sekiranya memiliki tingkat interaksi cukup tinggi di Indonesia, seperti Facebook, Twitter, atau Kaskus (forum). Twitter dapat digunakan untuk memberikan teaser, memberikan rasa penasaran bagi followers dan akhirnya menggiring mereka kepada media yang lebih besar seperti website perusahaan, facebook fanpage, ataupun thread di Kaskus.
2. Kreatif Konten dan Viral Marketing
Nah ini bagian yang paling sulit. Kenapa saya bilang begitu? Karena kreatifitas setiap orang itu berbeda, dan penyebab yang memunculkan kreatifitas pun berbeda juga.Menjadi kreatif bukanlah perkara instant. Jika saat ini Anda merasa bukan tipe orang yang kreatif, jangan khawatir, Anda bukanlah satu-satunya di dunia ini. Pada dasarnya, orang-orang hebat itupun bukanlah tipe orang kreatif pada mulanya. Namun karena sering mencoba dan belajar tanpa bosan, kreatifitas akhirnya terasah dan tumbuh menjadi satu dalam dirinya.
Ciptakanlah konten sosial media yang berbeda dari yang lain, terbaru dan update secara rutin. Disini diperlukan konsistensi yang tak terputus. Karena konten yang unik akan menarik perhatian orang lain dan dengan suka rela mereka akan menyebarkan kembali konten yang telah Anda buat. Inilah yang dinamakan viral marketing.
Viral itu sendiri asal katanya dari virus, karena memang cara kerjanya mirip seperti penyebaran virus. Sekali terinfeksi akan menyebar dan menyebar semakin luas. Dan bisa pula diartikan sebagai strategi marketing mulut ke mulut (Word of Mouth Marketing). Dalam konteks internet marketing, ini disebut juga dengan E-WOM (elektronik word of mouth).
Nah.. dengan demikian Anda bisa menjawab sendiri, apakah mungkin jika konten kita biasa-biasa saja orang lain akan dengan senang hati menyebarkannya kembali? Saya kira Anda harus segera bangun dari tidur sekarang juga.
3. Membangun Komunikasi Personal dan Lebih Intim
Menciptakan hubungan emosional yang akrab antara Anda dengan konsumen memiliki dampak positif yang cukup panjang. Anda harus sadar bahwa satu hal utama yang membuat orang lain mau membeli produk adalah karena faktor kedekatan emosional. Membangun komunikasi personal bisa menjadi jembatan yang akan mensukseskan tujuan sosial media marketing Anda.
Bisa melalui facebook atau twitter, Anda berinteraksi dengan mereka layaknya seorang sahabat karib. Mungkin saja, saat itu calon konsumen tidak sedang membutuhkan produk Anda. Tapi coba bayangkan, ketika mereka mulai membutuhkan, pasti produk Anda yang akan diingatnya terlebih dahulu. Karena keberadaaan Anda memiliki nilai lebih di mata konsumen, bukan sebagai penjual tapi juga sebagai sahabat.
4. Mencari Inspirasi (Influence)
Aktif di sosial media bisa memberikan influence bagi perkembangan bisnis Anda. Influence ini bisa saja Anda temukan dengan mengikuti perkembangan terbaru dari kompetitor. COba pelajari cara mereka berinteraksi dengan calon konsumen di sosial media. Kemudian tirulah untuk diaplikasikan pada bisnis Anda.
Selain kompetitor, Anda bisa mengikuti perkembangan komunitas-komunitas besar yang ada di group facebook atau akun twitter publik. Sebagai contoh sederhana adalah dengan mengidentifikasi serta memohon bantuan orang-orang yang memiliki banyak follower Twitter untuk mempromosikan produk yang kita miliki.
Apakah penjelasan saya diatas cukup jelas? Jika belum silahkan ulangi membaca perlahan. Atau jika sudah cukup jelas, silahkan untuk membagikan artikel ini melalui facebook atau twitter Anda melalui tombol share di bagian bawah. Lalu lanjutkan membaca artikel lainnya yang berkaitan dengan sosial media strategi.
Follow twitter saya @onino99 , senang bisa berbagi dengan Anda.