Langsung aja nih, kita bahas. Misalkan Anda memiliki bisnis skala UMKM yang dimulai dengan modal 600.000 dan dari modal itu mendapatkan 30 produk. Sampai dengan sekarang bisnis Anda telah berkembang hingga memiliki ratusan produk, namun anehnya.. modal Anda selalu terasa minim bahkan sering kali habis.
Apakah Anda pernah merasakan posisi seperti itu?
Lantas… Kira-kira Apa yang mungkin salah dengan bisnis Anda?
Daftar Isi
Ilustrasi Modal dan Keuntungan
Untuk memahami masalah ini, mari kita buat sebuah ilustrasi. Bayangkan Anda memulai dengan modal 600.000 dan 30 produk. Ketika Anda menjual produk tersebut, Anda pasti mendapatkan keuntungan. Mari kita asumsikan Anda menjualnya dengan harga dua kali lipat dari modal, yaitu Rp40.000 per produk.
Jadi, jika semua 30 produk terjual, Anda akan memiliki pendapatan sebesar 1,2 juta. Namun, setelah memotong modal awal 600.000, Anda seharusnya memiliki 600.000 lagi sebagai keuntungan Anda.
Disiplin Mengatur Perputaran Uang
Perhatikan bahwa 600.000 tersebut harus digunakan kembali untuk modal, sehingga uangnya akan terus berputar. Bagian lain dari pendapatan Anda akan digunakan untuk berbagai biaya, seperti biaya pegawai dan listrik. Sisanya adalah keuntungan bersih Anda.
Masalah Pengeluaran yang Tidak Efisien
Sekarang, mengapa beberapa bisnis mengalami masalah dengan modal yang terus habis seiring pertumbuhan mereka? Hal pertama yang harus Anda periksa adalah apakah Anda terlalu banyak membeli bahan baku atau inventaris yang tidak terpakai. Ini bisa terjadi ketika Anda mendapatkan diskon besar dari supplier dan membeli dalam jumlah besar.
Pertanyaan penting adalah, apakah Anda benar-benar menggunakan semua bahan baku yang Anda beli, atau apakah sebagian besar dari mereka terbuang percuma? Kelebihan inventaris atau bahan baku yang tidak digunakan akan mengikis modal Anda tanpa memberikan keuntungan.
Modal Terikat dalam Piutang
Anda juga perlu memeriksa apakah modal Anda terikat dalam piutang. Misalnya, jika Anda menjual produk dengan pembayaran yang diberikan pelanggan satu bulan setelah pembelian, ini bisa menyebabkan masalah modal. Anda mungkin memiliki pendapatan, tetapi uangnya akan terikat dalam piutang hingga pelanggan membayar.
Mengatasi Keterbatasan Modal untuk Bisnis Mikro
Jika Anda merasa bahwa modal Anda tidak berkembang karena keterbatasan sumber permodalan, jangan khawatir. Ada beberapa strategi yang dapat Anda terapkan:
1. Minta Pelanggan Membayar di Muka
Jika bisnis Anda berkembang dan permintaan produk Anda tinggi, pertimbangkan untuk meminta pelanggan membayar di muka. Ini akan memberi Anda modal untuk memproduksi barang sesuai permintaan tanpa harus menunggu pembayaran dari pelanggan.
2. Bangun Hubungan dengan Pelanggan
Jika Anda memiliki pelanggan setia, Anda dapat membangun hubungan yang kuat dengan mereka. Cobalah untuk menjalin kesepakatan di mana pelanggan membayar di muka atau memberikan sebagian modal untuk produksi jika permintaan tinggi.
3. Pertimbangkan Pendanaan Eksternal
Jika bisnis Anda tumbuh pesat dan memerlukan modal lebih besar, pertimbangkan opsi pendanaan eksternal seperti pinjaman usaha atau mencari investor. Ini dapat membantu Anda mengatasi keterbatasan modal sendiri.
Jadi, jika Anda menghadapi masalah dengan modal bisnis UMKM Anda, pertimbangkan faktor-faktor di atas dan terapkan strategi yang sesuai. Dengan manajemen keuangan yang baik, Anda dapat mengatasi masalah modal dan terus mengembangkan bisnis Anda.
Untuk informasi lebih lanjut tentang manajemen keuangan bisnis UMKM, jangan ragu untuk mengikuti kami di Instagram kami @ultimatoom.digital.