Ternyata Trik Ini Ampuh Meningkatkan Penjualan di Media Sosial

Bagi pebisnis online, baik itu dropshiper maupun reseller yang menggunakan internet sebagai saluran penjualan tentu sangat peduli dengan jumlah trafik yang bisa didatangkan setiap harinya. Karena dari trafik itulah akan muncul minat pembeli dan terjadinya transaksi penjualan. Salah satu sumber trafik yang paling mudah dimanfaatkan adalah sosial media.

Sudahkah Anda memanfaatkan akun sosial media untuk meningkatkan penjualan dan membesarkan bisnis Anda dalam jangka panjang? Kalo belum wahhh rugi banget deehh…
cara jualan di media sosial
Dengan semakin banyaknya pengguna sosial media yang terus bertumbuh setiap harinya, tentu saja ini bisa kita jadikan sebagai kolam trafik. Artinya, Anda bisa mendatangkan pengunjung dari sosial media untuk menambah trafik website atau toko online Anda.

Ada tiga proses dalam menjaring trafik dari sosial media hingga membuahkan transaksi untuk penjualan produk Anda. Saya akan ulas ketiganya secara singkat saja.

Trafik Generate

Proses ini adalah cara mendatangkan pengunjung sebanyak-banyaknya. Anda perlu membuat website maupun toko online Anda ramai pengunjung. Bisa dengan cara optimasi SEO atau melalui iklan berbayar. Upayakan menjaring pengunjung website yang memang sesuai dengan target Anda. Misalnya Anda menjual perlengkapan bayi, tentunya wanita bisa menjadi target yang lebih baik daripada pria.

Trafik Leads

Dari sekian banyak pengunjung website, pastinya tidak seluruhnya benar-benar tertarik dengan produk Anda. Beberapa dari mereka ada yang pergi begitu saja, dan sebagian lagi tertarik dengan produk dan penawaran yang Anda jual. Tanda terjadinya trafik lead, bisa berupa invite kontak BBM dan aplikasi messenger Anda lainnya. Atau ketika calon pembeli menghubungi Anda melalui email maupun telfon langsung.

Trafik Konversi

Dari beberapa leads yang masuk, selanjutnya Anda perlu melakukan konversi. Mengubah mereka menjadi pembeli produk Anda. Banyak sekali penjual online yang belum optimal melakukan konversi ini. Kebanyakan mereka menjadi pasif saat berinteraksi dengan calon pembeli.

Lalu pertanyaan besarnya, bagaimana cara melakukan ketiga hal diatas dengan mengandalkan media sosial?

Saya akan mulai menjelaskan dari langkah yang paling dasar. Hal ini bertujuan untuk memudahkan Anda yang baru saja memulai bisnis online agar bisa mengikuti step by step yang akan saya jelaskan sesaat lagi.

Di bawah ini adalah salah satu contoh sahabat saya yang berhasil closing dengan soft selling. Dia baru pertama kali memulai jualan, dan ini pengakuannya melalui chat WA

Behavior Pengguna Media Sosial

Perilaku masyarakat kita dalam menggunakan media sosial sangat berpengaruh dalam menentukan bagaimana cara berinteraksi dengan mereka. Kebanyakan orang saat ini menggunakan media sosial sebagai kebutuhan eksistensi.

Mungkin Anda sering melihat, apapun aktivitas yang dilakukan orang-orang, mereka senang upload foto atau sekedar menulis status di Facebook untuk menunjukkan eksistensi dirinya dimata orang lain. Interaksi seperti ini pada akhirnya seolah-olah membentuk satu kebiasaan, jika kita ingin mengetahui kabar terbaru seseorang maka cukuplah dengan mengintai update terbaru di akun media sosial orang tersebut.

Dalam bahasa kerennya kita sering menyebutnya dengan “kepo”. Ya, seperti itulah behavior (perilaku) umum masyarakat saat ini dalam menggunakan media sosial.

Ini merupakan insight (wawasan) bagi kita sebagai penjual online. Terutama dalam membuat postingan produk yang sedang kita pasarkan.

– Soft Selling

Mulai saat ini, rubahlah gaya Anda ketika menulis kalimat promo di media sosial, dari hard selling menjadi soft selling. Saya tidak akan panjang lebar menjelaskan perbedaan keduanya, secara sederhana, soft selling adalah gaya jualan tapi tidak terlihat seperti jualan. Atau bahasa lainnya kita tidak vulgar dalam menawarkan produk kita.

Caranya?

Kemas kalimat Anda menjadi cerita menarik yang membuat penasaran orang lain. Sehingga secara tidak sadar mereka membaca seluruh postingan Anda sampai habis.

Baca juga: Begini Cara HALAL Memanfaatkan Kompetitor untuk Keuntungan Bisnis Anda

Menurut Anda, apa penyebab sinetron dan telenovela masih tetap laku di Indonesia?

Jawabannya ya itu tadi, karena masyarakat kita ini kepo. Memiliki rasa penasaran terhadap kisah selanjutnya. Setiap episode ditunggu-tunggu, hanya sekedar ingin mengetahui bagaimana lanjutan ceritanya. Walhasil, saat ini di TV muncul tuh telenovela-telenovela import, misalnya drama Turki dan India yang sangat digemari oleh masyarakat, padahal kalo saya pribadi, nontonnya aja males.. karena ggerakan mulut sama suaranya kan gak sama. 🙂

Disipilin ilmu yang secara umum mempelajari cara menulis disebut dengan “copywriting”. Silahkan, Anda bisa browsing di google untuk menggali lebih dalam lagi mengenai hal tersebut.

Sampai disini, di benak Anda mungkin mulai muncul pertanyaan “bagaimana menerapkan soft selling di media sosial?”

Yuk lanjutkan lagi untuk membaca yaa.

Cara Jualan Soft Selling di Media Sosial

Soft selling yang paling mudah adalah dengan membuat story telling (bercerita). Apa yang harus Anda angkat sebagai bahan cerita? Tentunya akan lebih baik lagi jika topiknya seputar kehidupan diri Anda, dan pilihlah cerita yang berkaitan dengan produk Anda.

Misalnya, Anda menceritakan bagaimana perjuangan Anda ketika mendapatkan pelanggan pertama pada saat baru memulai jualan online. Atau Anda bercerita betapa menyebalkan ketika harus mengantri panjang di agen ekspedisi pengiriman saat akan mengirim produk pesanan kepada pembeli.

Mungkin Anda Tertarik Ini : 3 Cara Promosi Murah untuk yang Minim Modal

Pada saat Anda bercerita, sebutlah merk produk, sebut juga keunggulan produk Anda dibandingkan yang lain.

Dengan cara ini, mereka yang membaca kalimat soft selling akan berfikir bahwa mereka sedang membaca kisah diri Anda, padahal sebenarnya….secara tidak sadar mereka sedang diajak untuk mengetahui produk apa yang Anda jual. Oiyal, jangan lupa, upload juga fotonya yang sesuai dengan cerita Anda.

Sampai sini makin paham kan?

Soft selling itu salah satu cara meningkatkan traffik generate. Karena sifatnya soft, maka tidak ada ajakan untuk membeli. Biarkan secara natural orang melihat, menyimak dan menjadi tertarik dengan produk Anda.

Kalau orang cuma baca doang, lalu kapan bisa jualannya dong?

Nah! disini seni nya. Ajakan untuk membeli justru timbul dari si pembaca itu sendiri, bukan dari kita sebagai penjual. Biasanya si pembaca bakal komen “eh itu dimana belinya? mau dooong..”

Saat sudah seperti itu barulah Anda kasih kontak jualannya, misalnya memberikan nomor WA atau LINE, dan lanjutkan ngobrol dari media tersebut untuk menuju proses CLOSING.

Saya yakin Anda sudah semakin paham sekarang. Mari lanjutkan membacanya.

– Judul Heboh

Makin heboh kalimat pertama, makin membuat orang penasaran untuk membaca kalimat selanjutnya. Apalagi kalau kalimatnya bernada kontroversial. Misalnya, “Hampir aja saya tonjok tuh orang”

Anggaplah kalimat pertama yang Anda tulis sebagai judul. Oiyaa judul disini bukan seperti judul artikel yaa, apalagi judul skripsi. Bukan, tapi kalimat pertama. Kita anggap itu sebagai judul yang harus memancing rasa penasaran dan mengaktifkan tombol “Kepo Mode On” kepada si pembaca.

– Topik Privasi

Semakin privasi, semakin orang lain kepo abiss terhadap apa yang Anda tuliskan di media sosial. Aneh memang yaa.. orang-orang cenderung lebih suka melihat tulisan orang lain yang nyerempet-nyerempet ke aib pribadi.

Topik ini harus dikemas sedemikian rupa, agar pada awal kalimat terkesan hal tabu dan negatif namun secara keutuhan cerita ternyata hal yang positif. Bagi Anda yang masih belajar menulis story telling, mesti hati-hati, jangan sampai jadi beneran cerita aib sendiri di media sosial nih.

Okey.. sampai disini dulu yaa, sudah kepanjangan nih menulis artikelnya. Mungkin tidak semua apa yang saya tulis bermanfaat untuk Anda, tapi semoga ada satu atau dua point yang menjadi inspirasi untuk Anda belajar lebih giat lagi.

Dengan kesaksian salah satu sahabat saya diatas, semoga bisa menjadi penyemangat untuk Anda belajar soft selling, agar penjualan terus meningkat karena dengan soft selling lebih mudah menjangkau banyak prospek calon pembeli.

Oiya.. mau saya contohkan bagaimana menulis soft selling untuk jualan? Kalau mau silahkan tinggalkan komentar “MAUUUU” di kolom bawah artikel ini yaaa..

Baca Juga: Mau Penghasilan Tambahan 3-5 Juta Tiap Bulan?

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Picture of Onino Mansah

Onino Mansah

Konsultan, Pembicara dan Praktisi digital marketing (certified by BNSP), seperti SEO, SEM, SMM dan kontent marketing untuk Digital Funnel. Ikuti Instagram Onino

Comments

Leave a Reply