Hari ini abis diskusi santai sama temen-temen entrepreneur muda Bandung. Diskusi berawal dari perjalanan kami mengelilingi PVJ (Paris Van Java) melihat produk-produk branded baik itu sepatu pria, tas wanita, fashion pria dan aksesoris lainnya. Semua harga di toko-toko yang ada di Paris Van Java (PVJ) memang tergolong harga untuk kelas menengah keatas. Padahal dari segi kualitas, ada beberapa produk yang masih tergolong untuk pasar menengah kebawah, dalam arti ‘gak bagus-bagus amat’
Dari sana timbul pertanyaan, kok bisa yah dengan kualitas yang sedang mereka menjual dengan harga mahal?
Akhirnya analisis kami berempat berujung pada brand atau merk mereka yang sudah terkenal bahkan ada juga yang memang merk import. Satu pasang sepatu lokal dengan kualitas biasa, bisa aja dijual dengan harga diatas satu juta jika merk sepatu itu adalah vans, atau DC. Ternyata ‘brand’ memberikan nilai tambah dan eksklusifitas tersendiri untuk satu produk. Biasanya, semakin banyak orang mengenal brand atau merk suatu produk makan akan semakin mahal pula harganya. Dengan mahalnya harga ini akan berdampak pada semakin sedikitnya calon pembeli (pangsa pasar).
Segitiga Market dan Margin.
Hubungan antara pangsa pasar dan harga berbanding terbalik dengan keuntungan yang diperoleh penjual atau pemilik produk. Dari gambar di bawah ini, pada segitiga kiri adalah market kita, dan segitiga kanan adalah keuntungan yang bisa kita peroleh.
Semakin banyak pangsa pasar yang kita bidik, maka semakin kecil pula keuntungan penjualan satu produk. Pangsa pasar yang banyak ini biasanya adalah kelas menengah kebawah. Harga yang bisa diterima oleh kelas ini tentu saja bukan harga mahal. Oleh karena itu seorang pedagang yang membidik kelas menengah kebawah akan mengejar kuantitas penjualan terlebih dahulu sebelum meningkatkan kualitas penjualan.
Sedangkan sebaliknya, semakin sedikit pangsa pasar yang dibidik maka semakin besar margin keuntungan penjualan tiap produk. Karena pasar kelas menengah keatas sudah tidak lagi terlalu mempermasalahkan harga. Bagi mereka, selama kualitas produk memang bagus, harga berapapun mereka berani untuk membayar. Seorang pedagan yang membidik kelas menengah keatas, akan mengutamakan kualitas daripada kuantitas. Menjual satu produk pun sudah cukup besar margin yang didapatkan.
Nah semoga informasi ini berguna bagi pembaca yang ingin menjual produk. Pikirkan terlebih dahulu target pasar yang meminati produk Anda, kemudian tentukan harga yang sesuai. Jika kita ingin mendapatkan ikan paus, maka pergilah memancing di samudra luas, bukan di kolam pemancingan 😀