Alkisah..
Suatu hari ada seorang nenek tua berjalan tertatih menaiki bukit sambil memanggul barang bawaan.
Melintaslah seorang pemuda, yang masih kekar hendak menuju arah yang sama, keatas bukit.
Karena langkah si nenek lambat, akhirnya si pemuda menawarkan bantuan untuk memanggul barang bawaannya.
Pemuda: “Nek, biar aku bantu bawa yaa”
Nenek: “Terima kasih nak, siapa namamu dan hendak kemana?”
Pemuda: “Nama saya Darto Nek… Saya ingin keatas bukit mengambil buah pisang, untuk kemudian saya jual ke pasar. Butuh biaya untuk pengobatan ibu saya Nek”
Nenek: “Memangnya kenapa ibumu?”
Pemuda: “Sudah 1 tahun ibu saya lumpuh, dan saya perlu biaya untuk berobat”
Mendengar cerita pemuda tersebut, si Nenek menghentikan langkah sejenak sambil bersandar di bebatuan.
Nenek: “Nak, coba kau buka isi keranjang yang dipanggulmu itu”
Lalu si Pemuda tadi membuka tutup keranjang yang dipanggulnya, dan betapa terkejutnya dia. Karena isi di dalamnya adalah butiran mutiara.
Pemuda: “MasyaAllah… banyak sekali nek, mutiara ini dapat dari mana?”
Nenek: “Aku akan ceritakan padamu setelah sampai di gubuk saya disana” sambil menunjuk keatas yang jaraknya tidak jauh lagi.
Lalu si nenek melanjutkan perjalanan dan si pemuda tadi mempercepat langkahnya, berharap segera sampai dan mendengarkan ceritanya.
Sambil berjalan, rupanya terbesit dalam hati si Pemuda untuk meminta saja barang dua atau tiga bongkah mutiara tadi. Dalam hatinya, pasti si Nenek berkenan. Karena toh masih banyak miliknya di dalam keranjang.
Akhirnya sampailah di gubuk tua tempat si Nenek tinggal. Si pemuda semakin terkejut ketika melihat didalam gubuk tersebut ada banyak sekali mutiara dan berlian.
Nenek: “Simpan keranjangnya disana nak, dan ini minumlah air putih ini. Maaf nenek tidak punya makanan untuk kamu”
Pemuda: “Tidak apa-apa nek, seandainya nenek memberi saya dua butir saja mutiara ini saya sudah sangat senang sekali nek”
Nenek: “Kenapa cuma dua? Saya masih punya banyak… Bawalah semua mutiara yang ada di dalam keranjang itu”
Pemuda: “Serius nek?? Itu semuanya buat saya???” Dengan nada setengah berteriak karena terkejut.
Nenek: “Ya, bawalah. Jual dan gunakan uangnya untuk membawa ibumu berobat”
Bukan main senangnya Pemuda tadi. Belum sempat si Nenek bercerita tentang bagaimana memperolehnya dia sudah bergegas kembali turun bukit menuju rumahnya. Bermaksud memberi kabar bahagia kepada ibunya yang sedang sakit.
Setelah itu dia bergegas ke pasar, menjual semua mutiaranya. Hasilnya luar biasa, dia mendapatkan banyak uang dalam waktu instant. Bukan saja cukup untuk berobat ibunya, tapi bisa untuk membangun rumah, dan membeli sawah. Hingga meminang sang wanita pujaan hati dan menikahinya.
Berselang 3 bulan lamanya, si pemuda menikmati hidup mewah yang diperolehnya secara instant. Hingga tak sadar uangnya semakin menipis dan hampir habis. Sawah yang dibelinya sudah dijual untuk kebutuhan hidup.
Hingga uangnya benar-benar hampir habis, barulah teringat kembali si pemuda dengan si nenek pemberinya mutiara. Dia kembali naik ke bukit untuk menemui si nenek hendak meminta lagi…
Namun… sesampainya di gubuk si nenek. Dia tidak menemukan apapun, pintu gubuk terbuka. Dan didalamnya sudah tidak ada mutiara yang tempo hari diliatnya bertumpuk.
Ditatapnya lagi setiap pojokan gubuk, berharap ada mutiara tertinggal. Namun semuanya sia-sia..
Si Nenek sudah tidak tinggal di gubuk lagi..
Si Pemuda menyesal.. Mengapa saat bertemu dulu tidak bertanya kepada si Nenek, darimana mendapatkan berlian itu. Padahal si Nenek sempat menawarkan ingin menceritakan kepadanya.
Namun karena nafsunya dan terlalu bahagia saat itu, dia lupa mendengarkan ceritanya.
Padahal andai dia mengetahui dari mana mutiara itu didapatkan tentulah sekarang diapun bisa mencarinya sendiri.
Sobatpreneur….
Mulailah tancapkan mental pembelajar yang kuat dalam benak kita.
Jangan mendambakan hasil instant. Apalagi bermimpi bisa menggandakan uang. Silahkan bertanya proses, karena itu akan membuat kita jadi terus belajar. Bukan meminta hasil..yang hanya membuat mental kita menjadi “cengeng”..
Karena dalam mengembangkan bisnis, ukuran utamanya bukanlah seberapa banyak omset Anda, melainkan sebarapa banyak Anda sudah berkembang dan bertumbuh secara pengalaman.
Jangan cepat MENGELUH, karena itu hanya akan membuat otak kreatif Anda semakin LUMPUH.
Semakin Anda banyak tahu, semakin mudah Anda berkembang. Omsetpun pasti mengikuti dengan sendirinya. Yes! Sesuai dengan kompetensi diri Anda.
Belajar terus, praktek terus.. Tidak ada seorangpun yang bisa menentukan kesuksesan Anda kecuali diri Anda sendiri. Karena setiap orang sibuk dengan memperjuangkan cita-citanya masing-masing
PS: Follow instagram saya : @onino99