Sobatpreneur..
Saya teringat waktu pertama kali memulai jualan baju fashion wanita, ada sedikit rasa malu ketika harus menawarkan produk kepada calon customer. Dan rasa malu itu menjadi lebih besar dihadapan teman-teman saya sendiri. Terlebih lagi ketika saya harus rela dan pasrah dengan istilah online shop yang menyebut penjualnya dengan sebutan “sist..”. Padahalkan saya lelaki berjenggot lhoo…haha
Seiring dengan waktu berjalan, ternyata rasa malu itu sedikit demi sedikit terkikis dan habis. Tentu saja hal ini tidak serta merta terjadi begitu saja. Terlebih lagi ketika saya mulai menyadari bahwa yang namanya menjual itu bukanlah perkara mudah. Ditambah lagi menjual secara online, antar penjual dan pembeli tidak bertatap muka secara langsung.
Saya mulai menikmati pola-pola strategi berjualan yang hasilnya berbeda-beda. Dan saya menjadi lebih menikmati lagi ketika beberapa pola yang sudah saya coba membuahkan hasil (profit) yang patut disyukuri. Dan sampai fase tersebut, akhirnya saya mulai bangkit dan memantapkan diri sebagai seorang penjual online.
Mungkin rasa malu ini juga terjadi kepada Anda sekarang?
Ya! Bisa jadi, Anda yang terbiasa dengan sebutan bapak/ibu di kantor, dengan seragam rapi ala kantoran, menjadi rendah diri ketika harus menjual produk mengatasnamakan diri Anda. Padahal kalau difikir lagi, antara kerja di kantoran dan menjadi penjual sama-sama saja kok. Anda kerja di kantor pada intinya membantu owner perusahaan untuk berjualan sekalipun posisi Anda bukan sebagai marketing. Betul kan?
Lalu mengapa Anda lebih pede membantu orang lain berjualan daripada menjual langsung produk Anda sendiri?
Sobatpreneur..
Menurut saya, kepercayaan diri sebagai seorang penjual merupakan bagian dari intangible asset (aset tak berwujud) yang perlu dimiliki oleh setiap pengusaha.
Karena begini,
Bagaimana mungkin Anda dapat sukses menjual produk sedangkan Anda tidak yakin dengan produk dan diri Anda sendiri pada saat menawarkan kepada calon pembeli. Kalau memang menjadi seorang pengusaha adalah pilihan Anda, lalu mengapa rasa malu mesti melunturkan motivasi Anda?
Pada artikel terdahulu saya pernah menuliskan “Meluruskan Niat Bisnis itu Sangat Penting Bagi Pemula” Coba gali kembali apa niatan terdalam Anda menjebloskan diri ke dunia wirausaha?
Dunia dimana tidak banyak orang merasa tertarik menjalani prosesnya. Meskipun nanti tidak banyak orang juga yang bisa menikmati hasilnya.
Kesuksesan menjadi seorang pengusaha bukan saja sebatas menjadi seorang pedagang besar. Melainkan keberhasilan sebagai seorang pemimpin sekaligus partner bagi karyawan dan orang-orang disekitar bisnis Anda. Coba saja Anda bayangkan, tentulah Anda tidak ingin memiliki seorang pemimpin perusahaan yang minder bukan? Nah begitupun dengan karyawan Anda kelak.
Kata politikus, setiap hari adalah perubahan. Sedangkan kata pengusaha, setiap hari adalah kemajuan. Kemajuan kualitas diri dan kuantitas penjualan. Setuju?
Mari kita bangun rasa percaya diri dalam jiwa seorang pengusaha. Perlahan dan pasti membangun karakter diri yang kuat sebagai personal branding Anda. Karena kelak, akan banyak sekali orang-orang yang membutuhkan Anda.
Saya punya beberapa kiat bagi Anda yang ingin menguatkan kepercayaan diri:
1. Banyak membaca
2. Lakukan pekerjaan dengan cepat dan efektif
3. Biasakan berbicara dengan intonasi tegas
4. Berani memulai pembicaraan dengan orang yang baru Anda kenal
5. Sering berdiskusi dalam forum-forum sesama pengusaha
Silahkan mulai besok, sobatpreneur bisa mempraktekkan ke-5 point diatas dalam kehidupan sehari-hari Anda. Lakukan secara konsisten selama 1 bulan, dan saya yakin Anda akan merasakan perbedaannya. Ingat! Karakter kepribadian seorang owner akan mempengaruhi karakter karyawan dan akhirnya mempengaruhi karakter perusahaan Anda dalam jangka waktu yang lama.